🌸 ANTARA QANA'AH DAN HIDUP REALISTIS
Qana’ah ( nrimo ) dengan rizki yang diberikan oleh Allah merupakan buah dari hidup realistis.
Ya, realistis, ga neko-neko dengan hidupnya.
Misalnya saja, ketika Allah memberikannya rizki hanya cukup untuk punya motor, ia pun realistis dengan tidak memaksakan diri untuk punya mobil selama memang belum sanggup memilikinya.
Apabila Allah memberikannya rizki hanya cukup untuk makan tempe, tahu, maka ia tidak akan membebankan dirinya untuk menyantap makanan mewah selama kocek masih terbatas.
Bercita-cita dan berusaha untuk mendapatkan hidup yang lebih baik memang boleh selama tidak melanggar syariat-Nya, akan tetapi harus juga diimbangi dengan realistis dalam menapaki hidup sesuai dengan kadar yang ada di tangannya. Dengan demikian, niscaya rasa qona’ah akan timbul di dalam hati, dan jadilah ia orang terkaya di dunia.
Nabi bersabda:
لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ ، وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ
“Kaya bukanlah diukur dengan banyaknya kemewahan dunia. Namun kaya (ghina’) adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR. Bukhari no. 6446 dan Muslim no. 1051)
إِنَّمَا الْغِنَى غِنَى الْقَلْب ، وَالْفَقْر فَقْر الْقَلْب
“Sesungguhnya yang namanya kaya (ghani) adalah kayanya hati (hati yang selalu merasa cukup). Sedangkan fakir adalah fakirnya hati (hati yang selalu merasa tidak puas).”
(HR. Ibnu Hibban. Syaikh Syu’aib Al Arnauth berkata bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Muslim) (Syarah Al-Wasail Al-Mufidah)
📎Sunnah dijaga dengan kebenaran, kejujuran, dan keadilan bukan dengan kedustaan dan kedhaliman."
(Ibnu Taimiyyah rahimahullahu)