🏷 Empat Rukun Akhlak Mulia dan Cara Meraihnya
Betapa indahnya setiap insan yang dirinya dihiasi dengan akhlak mulia. Jiwanya akan begitu meneduhkan dan menentramkan. Bagaikan kilauan berlian, emas & mutiara yang bersinar, menggambarkan keindahan dan esensinya yang mulia, bahkan lebih dari itu.
Dengan akhlak yang mulia, akan tampaklah kesempurnaan dan ketinggian agama Islam ini, yaitu agama yang indah dan sempurna, baik dari sisi aqidah, ibadah, adab dan akhlak.
Sungguh akhlak mulia memiliki keutamaan besar & sangat merugi jika kita tidak memilikinya, telah banyak hadits yang menyebutkan keutamaan akhlak mulia.
Salah satunya ialah, Rasulullah ﷺ bersabda : “Tidak ada sesuatu amalan yang jika diletakkan dalam timbangan lebih berat dari akhlak yang mulia. ” (HR. Tirmidzi no. 2134)
Akhlak yang mulia, mempunyai empat rukun yang terdapat dalam empat hadist, bahwasanya seluruh akhlak yang mulia akan kembali ke empat hadist ini yaitu:
1. Menjaga Lisan
Sabda Nabi ﷺ :
من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيرا أو ليصمت
"Barangsiapa yang beriman kepada Allaah dan hari akhir maka hendaknya dia berkata yang baik atau diam." (HR. Bukhari no. 6018 dan Muslim no. 47)
Maka rukun yang pertama dan menjadi asas dari akhlak yang mulia adalah menjaga lisan. Dengan berkata yang baik atau lebih baik diam. Barangsiapa tidak dapat menjaga lisannya maka dia tidak memiliki akhlak yang mulia.
2. Meninggalkan Hal yang Tidak Bermanfaat
Sabda Nabi ﷺ :
من حسن إسلام المرء تركه ما لا يعنيه
"Diantara tanda baiknya islam seseorang adalah dia meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya." (HR. Tirmidzi no. 2317)
Rukun kedua adalah menjauhi sifat kepo terhadap hal-hal yang tidak bermanfaat. Karena tidak ada untungnya mencari-cari tahu masalah atau aib orang yang sudah Allaah ta'ala tutupi. Bahkan Allaah melarang kita mencari aib-aib saudara kita dalam Al Qur'an.
3. Menjauhi Sifat Pemarah
Sabda Nabi ﷺ :
لا تغضب
"Janganlah kalian marah.." (HR. Bukhari, no. 6116)
Rukun ketiga adalah menjauhi sifat pemarah. Karena ketika seorang marah maka dia akan berkata yang jelek dan melakukan hal-hal yang buruk. Maka kita harus berusaha mengontrol emosi kita.
4. Memiliki Hati yang Bersih
Sabda Nabi ﷺ :
لا يؤمن أحدكم حتى يحب لأخيه ما يحب لنفسه
"Tidak sempurna keimanan seseorang sampai dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri." (HR. Bukhari, no. 13 dan Muslim, no. 45)
Rukun yang keempat adalah hati yang bersih. Karna dengan hati yang bersih, akan mempengaruhi akhlak dan tercerminkan oleh pelakunya. Bersih dari iri, dengki, hasad kepada saudaranya kaum muslimin. Maka barangsiapa yang hatinya bersih, dia akan memiliki akhlak yang mulia.
Akhlak yang baik itu adalah pemberian dari Allaah. Sebagaimana perkataan Ibnu Mas'ud yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dalam Adabul Mufrad :
"Sesungguhnya Allaah telah membagi diantara kalian akhlak sebagaimana Dia membagi diantara kalian rezeki."
Akan tetapi, sebagaimana ketika kita ingin menjemput rezeki dari Allaah itu memerlukan usaha, begitu pula dengan Akhlak yang mulia. Maka kita perlu dua hal :
1. Meminta kepada Allaah agar kita diberikan akhlak yang mulia sebagaimana kita meminta rezeki kepada Allaah
2. Berusaha, sebagaimana ketika kita ingin mencari rezeki dengan bekerja, maka akhlak yang baik perlu diusahakan. Berusaha untuk memiliki dan membiasakan sifat jujur, amanah, bertanggung jawab, dan lainnya.
اللهم اهدنا لأحسن الأخلاق لا يهدي لأحسنها إلا أنت واصرف عنا سيئها لا يصرف عنا سيئها إلا أنت
"Yaa Rabb tunjukkanlah pada kami akhlak yang baik, tidak ada yang bisa menunjukinya kecuali Engkau. Dan palingkanlah kami dari akhlak yang buruk, tidak ada yang bisa memalingkannya kecuali Engkau."
Referensi :
• Jaami'ul Uluum wal Hikam karya Al Hafidz Ibnu Rajab dari Abu Muhammad Al Qirwaaniy,
• Semakna pula dengan Fadhilatus Syaikh Prof. Dr. Abdurazzaq Al-Badr dalam kajian kitab Ahadits Islahil Qulub