Tips Mengontrol Gula Darah Ketika Makan Daging Kambing Menurut Kedokteran
Daging kambing merupakan sumber protein hewani yang kaya akan zat besi, zinc, dan vitamin B12. Namun, bagi penderita diabetes atau mereka yang ingin menjaga kestabilan gula darah, konsumsi daging merah seperti daging kambing perlu mendapat perhatian khusus. Hal ini karena cara pengolahan dan konsumsi yang tidak tepat dapat memicu lonjakan gula darah, memperparah resistensi insulin, dan memperburuk kondisi metabolik.
Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana cara mengontrol gula darah saat mengonsumsi daging kambing menurut pandangan kedokteran, serta dilengkapi dengan dalil dari Al-Qur'an dan hadist Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman hidup umat Islam.
1. Pahami Kandungan Nutrisi Daging Kambing
Daging kambing memiliki keunggulan dibandingkan daging merah lainnya seperti sapi karena kandungan lemak jenuhnya lebih rendah. Dalam 100 gram daging kambing tanpa lemak terdapat sekitar:
-
Kalori: 122 kcal
-
Lemak total: 2.6 gram
-
Lemak jenuh: 0.9 gram
-
Protein: 23 gram
-
Karbohidrat: 0 gram
Meskipun rendah lemak, daging kambing mengandung kolesterol dan purin yang cukup tinggi, yang dapat berdampak buruk bagi penderita gangguan metabolik bila dikonsumsi berlebihan.
2. Tips Kedokteran untuk Mengontrol Gula Darah Saat Makan Daging Kambing
a. Batasi Porsi Konsumsi
Menurut buku Clinical Diabetes: Translating Research into Practice oleh Vivian Fonseca, penderita diabetes disarankan untuk membatasi konsumsi daging merah maksimal 2-3 kali seminggu dan tidak lebih dari 85 gram (sekitar seukuran telapak tangan) per porsi.
Tips: Gunakan timbangan makanan atau patokan visual (seukuran telapak tangan) untuk memastikan porsi tidak berlebihan.
b. Pilih Bagian Daging yang Rendah Lemak
Pilih bagian daging kambing yang lebih sedikit lemak, seperti bagian paha belakang atau daging has. Hindari bagian berlemak seperti iga, kikil, atau jeroan.
Menurut Nutrition and Metabolism in Sports, Exercise and Health oleh Jie Kang, konsumsi lemak jenuh berlebih berkaitan dengan resistensi insulin yang meningkatkan kadar gula darah.
c. Hindari Pengolahan dengan Lemak Tambahan
Gorengan, tumisan dengan banyak minyak, atau masakan bersantan dapat meningkatkan indeks glikemik hidangan secara keseluruhan. Metode memasak terbaik adalah:
-
Direbus
-
Dikukus
-
Dipanggang tanpa minyak berlebih
d. Kombinasikan dengan Sayuran Kaya Serat
Sayuran seperti bayam, brokoli, kol, dan wortel membantu memperlambat penyerapan glukosa. Serat larut juga memperbaiki sensitivitas insulin.
Referensi: Nutrition Therapy and Pathophysiology oleh Marcia Nahikian-Nelms menjelaskan bahwa konsumsi serat minimal 25–30 gram per hari dapat mengurangi kadar HbA1c secara signifikan.
e. Hindari Nasi Putih, Ganti dengan Karbohidrat Kompleks
Banyak orang mengonsumsi daging kambing dengan nasi putih atau lontong. Ini dapat memicu lonjakan gula darah. Gantilah dengan:
-
Nasi merah
-
Oat
-
Kentang rebus
-
Ubi jalar kukus
Makanan ini memiliki indeks glikemik lebih rendah sehingga aman bagi pengendalian gula darah.
f. Perhatikan Waktu Makan dan Jadwal Obat
Pasien diabetes harus memperhatikan jarak waktu antara konsumsi daging kambing dengan dosis insulin atau obat penurun gula darah. Konsultasikan jadwal makan dan obat dengan dokter untuk menghindari hiperglikemia atau hipoglikemia.
3. Dalil Al-Qur’an dan Hadist tentang Konsumsi Daging
a. Al-Qur’an Menganjurkan Konsumsi Halal dan Tidak Berlebihan
“Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”(QS. Al-A'raf: 31)
Ayat ini menekankan pentingnya moderasi dalam konsumsi makanan, termasuk daging kambing. Makan daging adalah halal, namun harus dilakukan dengan penuh kesadaran dan tidak berlebihan.
b. Hadist Nabi tentang Tidak Berlebihan dan Pola Makan Sehat
"Tidaklah seorang anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suapan untuk menegakkan tulang punggungnya. Jika harus, maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk udara."(HR. Tirmidzi no. 2380, dihasankan oleh Al-Albani)
Hadist ini menjadi pedoman utama dalam mengatur pola makan, termasuk saat menyantap daging. Konsumsi berlebihan dapat mengganggu keseimbangan metabolik, termasuk gula darah.
c. Contoh Pola Hidup Nabi Muhammad SAW
Dalam Sirah Nabawiyah disebutkan bahwa Rasulullah SAW tidak makan daging setiap hari. Daging adalah makanan yang dikonsumsi sesekali dalam acara tertentu. Ini selaras dengan prinsip kesehatan modern yang menganjurkan membatasi konsumsi daging merah.
Kesimpulan
Makan daging kambing tidak dilarang bagi penderita diabetes, namun perlu dilakukan dengan cara yang sehat dan terkontrol. Mengontrol gula darah saat mengonsumsi daging kambing dapat dilakukan dengan:
-
Membatasi porsi dan frekuensi makan
-
Menghindari bagian berlemak dan jeroan
-
Memilih metode masak sehat
-
Mengombinasikan dengan sayur dan karbohidrat kompleks
-
Menjaga pola makan teratur dan sesuai dengan pengobatan
Keseimbangan antara ilmu kedokteran dan nilai-nilai Islam menjadi landasan penting bagi umat Muslim dalam menjaga kesehatan. Dengan mengikuti ajaran Islam yang melarang berlebihan dan menganjurkan hidup sehat, kita bisa menikmati makanan favorit seperti daging kambing tanpa mengorbankan kesehatan.
Referensi Buku Kedokteran:
-
Fonseca, Vivian A. Clinical Diabetes: Translating Research into Practice. Professional Communications, Inc., 2006.
Kang, Jie. Nutrition and Metabolism in Sports, Exercise and Health. Routledge, 2018.
-
Nahikian-Nelms, Marcia. Nutrition Therapy and Pathophysiology. Cengage Learning, 2019.